Cara Hitung Pasang Panel Surya
PANEL Surya adalah sistem pemasangan panel yang
dapat menyimpan energi dari cahaya matahari, yang kemudian dapat
dimanfaatkan sebagai tanaga pembangkit listrik. Saat ini sudah banyak
yang memanfaatkan panel surya ini sebagai pembangkit listrik mandiri
tanpa harus bergantung sepernuhnya pada PLN.
Jika
Anda berminat untuk menggunakan panel surya di rumah atau gedung milik
Anda, sebaiknya ketahui terlebih dahulu cara menghitung biaya pemasangan
panel surya. Seperti yang dijabarkan berikut ini, dikutip dari Greenlifestyle,
1. Berapa kebutuhan jumlah total beban di rumah yang akan
menggunakan tenaga dari solar panel. Dari tagihan listrik, bisa dilihat
tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan
misalnya. Nah dari situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang
dibutuhkan tiap hari, misalnya 200 watt.
2 . Pertanyaan selanjutnya adalah, berapa lama beban yang totalnya
200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel?
Ambil contoh misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya
beban dalam sehari adalah 12 x 200 watt = 2.400 watt.
3 . Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar
panel dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai
relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi
jumlahnya, karena listrik yang di-supply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply.
4. Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada
pukul 18.00 s/d 06.00 (12 jam). Hitung berapa besar dan jumlah baterai
yang dibutuhkan untuk men-supply beban sejumlah total 2.400 watt:
Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20 persen yang
adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni
inverter sebagai pengubah arus DC (searah) menjadi AC (bolak – balik)
(karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC), dan
controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika
tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus
dari baterai jika baterai sudah hampir kosong. Sehingga jika ditambahkan
20 persen, maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x (2.400 x 20%)
= 2.880 watt.
5 . Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang
dimiliki baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere.
Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita
membutuhkan empat baterai (65 x 12 x 4 = 3.120 watt).
6 . Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah
panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut.
Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari
panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100 wp x 5 (jam) =
500 watt.
Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari
bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi
semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap
oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik
sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah
sejumlah 3.120 watt per 500 watt = 6,24 atau tujuh panel (baiknya kita
lebihkan).
7. Setelah sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel
surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang
dinyalakan selama 12 jam sehari, dimana beban yang menggunakannya
dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 sampai dengan 06.00, yakni
tujuh panel surya yang 100 watt peak (wp) dan empat buah baterai 65
Ah12 V.
Perihal harga, saat ini sistem ini (sudah berikut seluruh
perangkatnya) adalah berkisar USD9 -10 (Rp82.000-Rp92.000) per wattnya.
Jadi jika menggunakan tujuh panel yang 100 wp (sehingga totalnya = 7 x
100 wp), maka estimasi biaya kurang lebih 700 watt x USD10 = USD7,000
atau sekira Rp63,8 juta (Rp9.118 per USD).